Bogor,- Suharya warga Kampung Lukut RT 05/09, Desa Parakan Muncang, Kecamatan Nanggung harus menerima kenyataan pahit karena mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan kerja. Kisah pilu ini sudah 9 tahun ia jalani tanpa ada perhatian dan bantuan dari pemerintah.
Menurut Suhenah istri dari Suharya menerangkan, awalnya suami saya memang ada penyakit darah tinggi, mungkin karena banyak anak ya jadi banyak pikiran. Untuk kejadian kecelakaannya saat kerja ikut saudara, pas jam istirahat makan ia (Suharya) tiba-tiba loncat dari mobil tanpa kita tahu penyebabnya, setelah itu ga bisa bangun lagi.
"Langsung dibawa ke rumah sakit, setelah diperiksa gejala stroke sampai sekarang begini. Bukan tidak diobatin, tetapi sudah berobat kesana kesini," ucapnya kepada awak media saat ditemui di kediamannya, Rabu (29/09).
Sambung Suhenah, segala sesuatu yang dimiliki dirinya sudah habis dijual untuk biaya pengobatan.
"Segalanya punya ibu sudah dijualin supaya sembuh lagi," lanjutnya.
"Sekarang sudah 3 tahun tidak diobatin karena terkendala dengan keadaan yang terpenting ibu mah bisa makan aja," ungkap Suhenah yang akrab disapa Wiwin sembari meneteskan air mata.
Menurutnya, selama 9 tahun keluarganya belum tersentuh bantuan kursi roda dari pemerintah.
"Selama 9 tahun belum ada, terus terang gak ada perhatian," sebutnya.
Ditanya soal bantuan Covid-19, Suhenah mengatakan, dapat bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa itu pun sampai 3 kali, habis itu gak ada lagi.
Sementara itu, Ketua RT 05/09 dari Kampung Lukut, Wawan membenarkan adanya warga dilingkungan tersebut yang mengalami kelumpuhan sejak lama.
"Sebenernya kendalanya sudah lama banget, sudah 9 tahun lebih. Mohon dibantu, apapun bantuannya silahkan," kata Wawan saat ditemui awak media.
"Ya saya minta bantuan saja, tolong dibantu dari pemerintah desa, apa pemerintah daerah. Tolong bantuannya," sambungnya.
Sejauh ini, kata Wawan, sudah saya ajuin kemana-mana, mulai dari kursi roda sudah kemana-mana. Ke Dinsos tapi belum ada tanggapan apa-apa.
"Belum ada respon apa-apa," ucap Wawan.
Terpisah, Kepala Desa Parakanmuncang Mauludin saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, menuturkan, Saya sudah pernah kerumahnya. Mendengarkan cerita istrinya sudah berobat kemana-mana namun belum kunjung sembuh.
"Adapun dari RT saya rasa tau juga kondisi bapak Suharya dan saya akan cek juga apakah keluarganya penerima bantuan sosial atau bukan," tutur Mauludin kepada awak media dihari yang sama.
"Saya sudah pernah kerumahnya dan bertemu dengan Bapak Suharya, mungkin si ibunya lupa," sebut Kades Parakanmuncang.
Soal kursi roda dan bantuan, kata Mauludin, keluarganya pernah mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) kemudian ketua rukun tetangga (RT) pernah mengajukan kursi roda ke pekerja sosial masyarakat (PSM) secara lisan namun memang belum terealisasi.
(*Bb)