BOGOR,- Kakek sebatang kara warga Kampung Haurbentes RT 007/RW 008 Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor luput dari perhatian pemerintah.
Dengan kesendirian, kakek tersebut tinggal di dalam gubuk reyot tanpa ada penerangan listrik. Dinding yang terbuat dari bambu sudah banyak yang rapuh dan patah termakan rayap, lantai juga tidak layak disebut lantai.
Diusia senja merupakan waktu bagi seseorang untuk menikmati masa tuanya bersama keluarga. Namun, tidak dengan Saprawi (60) warga kampung haurbentes.
"saya belum pernah menerima bantuan apa pun dari pemerintah padahal saya sudah berpenduduk asli sini.
"KTP dan Kartu Keluarga saya udah asli sini, tapi sampe saat ini saya belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah," ucap Kakek Saprawi kepada awak media, Jumat (15/10/).
Jauh dari kehangatan keluarga serta anak cucu, Saprawi menjalani hidup dengan seadanya. Mulai dari mencari makan sampai membersihkan gubuk reotnya. Padahal, lelaki seusianya sudah selayaknya menikmati kehidupan dengan tenang dan damai.
"saya hanya bisa pasrah menjalani hidup ini walau pun kadang makan kadang engga saya tetap optimis menjalani kehidupan ini," jelasnya.
Anyaman bambu yang sudah pada berlubang karena lapuk merupakan dinding penghangat bagi dirinya. Tidak jarang, ketika musim hujan Ia harus basah kuyup di dalam gubuk, karena atap rumbia gubuk sudah lapuk.
Saat dikompirmasi ketua RT 007 Udin mengatakan, "Sebelumnya sudah di ajukan untuk rumahnya, tapi sampai saat ini belum acc, untuk listriknya juga pernah di ajukan" ucap ketua RT.
Udin berharapa kepada pemerintah agar segera dibangun rumah yang layak untuk di tempati.
"agar segera di bagun rumah nya walau pun hanya sepetak, kasihan juga kan soalnya tinggal sendirian," harapnya.
(*/Bb)