KOTA BOGOR - Pembukaan Festival Merah Putih (FMP) 2023 dilaksanakan di Mako Polresta Bogor Kota, Senin (31/7/2023) malam, yang dilanjutkan dengan pemasangan umbul-umbul oleh Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) beserta panitia dan organisasi serta komunitas di bundaran Alun-alun Kota Bogor yang disaksikan langsung oleh masyarakat.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, ketika FMP pertama kali digagas di tahun 2016 mungkin tidak banyak yang bisa membayangkan FMP sepanjang dan sedahsyat ini dampaknya.
Karena FMP ini kata dia, bukan saja hanya memperbanyak bendera di seluruh kota, bukan juga memperpanjang upacara, tetapi dibalut dengan kegiatan yang variatif dan menginspirasi kota-kota lain.
"Ini FMP saya yang terakhir, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas perjuangannya. Izinkan saya untuk melakukan catatan dan refleksi terhadap substansi dari FMP ini," ujarnya.
Dari sekian tantangan bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045, Bima Arya mengatakan ada empat tantangan utama yang harus dihadapi bersama-sama.
Tantangan tersebut diantaranya adalah pragmatisme, sektarianisme, simbolisme.
"FMP ini mengikis kecenderungan pragmatis di lingkungan kita dengan berbagai kegiatan nasionalisme. Mengikis Sektarianisme, karena dari masa ke masa kita dihadapkan itu dari pemilu ke pemilu, dari rezim ke rezim, tantangan kita pasti itu dan FMP ini ikhtiarnya adalah mengikis Sektarianisme itu, mengobarkan panji-panji merah putih burung garuda, pancasila, bhineka tunggal ika segala-galanya mempersatukan kita," katanya.
Diujung masa khidmatnya, Bima Arya menitipkan pesan FMP ini harus terus berjalan tanpa kehilangan substansi merah putih.
"Karena merah putih yang kita tancapkan di seluruh kota, simbol-simbol yang kita kibarkan di seluruh penjuru kota itu selaras, sejalan dengan kecintaan terhadap Kota Bogor dan Indonesia," katanya.
Ketua Panitia Festival Merah Putih 2023, Benyamin Mbo'oh mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ini diselenggarakan selama sebulan penuh, 1-31 Agustus 2023.
Festival Merah Putih diinisiasi para tokoh masyarakat Bogor yang peduli dengan penguatan rasa nasionalisme. Kecintaan pada tanah air ditumbuhkan terus dengan momentum peringatan ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Penyelenggaraannya pun ditangani secara gotong-royong dan melibatkan berbagai pihak, seperti pendidikan, kemasyarakatan, TNI/Polri, serta Pemerintah Kota Bogor Berbagai tokoh lintas agama dan suku, lintas profesi, serta lintas usia berpartisipasi.
"FMP ini akan berlangsung selama satu bulan penuh dan tentunya ini akan sukses bukan karena upaya satu dua orang, satu dua golongan, tetapi ada kolaborasi dan komitmen bersama berbagai pihak," katanya.
Saat ini dari jumlah 93 orang panitia sebanyak 55 persennya adalah anak-anak muda yang baru pertama kali ikut dalam kepanitiaan.
Hal ini dimaksudkan untuk mendorong jiwa jiwa muda terus menyuarakan kemerdekaan.
"Dari semua tokoh, agama, usia, kelompok organisasi, instansi yang terlibat ini menceritakan bahwa ini keberagaman kebersamaan kita di Kota Bogor yang mencerminkan masyarakat semua guyub, kita bersama-sama memberikan penghormatan kepada merah putih dan kita melakukan sesuatu untuk merah putih," ujarnya. (***)