PENDIDIKAN

Terungkap, Kepala TU SMP di Wilayah Kecamatan Cibinong Diduga Gelapkan Keuangan Sekolah Hingga Ratusan Juta

Heri Suprayogi
22 Agustus 2023, 06.33 WIB Last Updated 2023-08-22T00:27:17Z
masukkan script iklan disini

 


BOGOR - Salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kecamatan Cibinong kabupaten Bogor, tepatnya di kelurahan Karadenan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat ulah oknum Kepala Tata Usaha sekolah yang nakal. 


Diketahui Oknum Kepala TU ini berinisial DS. Muncul dugaan adanya penyelewengan dana tersebut terungkap ketika salah satu orang tua siswa mempermasalahkan pembayaran biaya sekolah anaknya yang belum tercatat di Tata Usaha sekolah, padahal orang tua tersebut sudah melunasi. Setelah hampir satu bulan ditelusuri, muncul catatan keuangan yang tidak sesuai hingga per tanggal 21 Agustus 2023 nilainya mencapai lebih dari Rp.500 juta. 


Adapun dugaan uang yang diselewengkan berasal dari uang pendaftaran siswa baru, biaya Tour, SPP, buku dan lainnya, bahkan dana BOS yang seharusnya digunakan untuk operasional sekolah pun tidak luput. 


Saat dikonfirmasi oleh awak media Perwakilan dari yayasan Anto Putrawan, S.Pd yang juga merupakan Ketua Umum Organisasi Guru Merdeka Profesional membenarkan kejadian tersebut. 


"Kami masih mendalami kejadian ini, dan kami juga masih mendata semua hal terkait keuangan selama beberapa tahun ke belakang. Karena kami tidak mau ada pihak yang dirugikan akibat ulah DS ini. Khususnya para orang tua dan siswa,"ungkap Anto Putrawan. Senin, 21/8/2023.


Saat ditanya seperti apa latar belakang DS dan Kinerja selama bertugas, Bang Anto menerangkan bahwa DS ini sebenarnya masih salah satu keluarga dari yayasan dan sudah bekerja cukup lama di SMP ini.


"Sebenarnya sampai sekarang masih kaget, rasa gak percaya kejadian ini benar terjadi. Tapi di sisi lain sudah sesuai dengan data,. bahkan DS pun sudah mengakui ulahnya tersebut,"kata Anto


"Sejauh ini pihak Yayasan masih menelusuri apakah masih ada atau tidak dana yang diselewengkan oleh DS. Selain itu Yayasan juga sedang menyelidiki orang-orang yang terlibat atau ikut membantu DS dalam melancarkan aksi nakalnya. Terlebih lagi, dengan nilai gaji Rp.2.500.000 perbulan DS ini mampu membeli rumah di perumahan Acropolis Karadenan dengam nilai ratusan juta rupiah. Selain itu DS juga membiayai saudaranya sekolah dan kuliah serta membiayai kedua orang tuannya. DS juga sekitar 2 tahun lalu melangsungkan pesta pernikahannya secara fantastis. 


"Kami yakin DS ini tidak sendiri, karena perbuatannya sudah dilakukan dalam waktu lama dan berlanjut. Terlebih bukan hanya satu hal saja tapi banyak hal bahkan dana BOS. Sampai hari ini kami sudah mencium beberapa orang baik itu guru maupun staf TU yang terlibat, kami hanya masih mengumpulkan bukti dan data saja" ungkap Bang Anto lagi.


Saat ditanya apakah kejadian ini akan dilanjutkan ke jalur hukum, Bang Anto atas nama yayasan menjelaskan bahwa kemungkinan itu bisa saja terjadi jika DS dan rekannya nanti tidak mampu dan atau tidak mau bertanggungjawab atas perbuatannya. Semenjak kejadian ini, DS sudah dinonaktifkan sebagai Kepala Tata usaha. 


Sementara itu, saat dikonfirmasi langsung ke sekolah, kejadian ini tidak berpengaruh atas kegiatan Belajar mengajar dan kegiatan lainnya di sekolah. Semua kegiatan sekolah tetap berlangsung normal. (***)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+