KOTA BOGOR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan, dalam menjaga alam dan lingkungan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaksanakan berbagai program. Diantaranya menjaga dan memperhatikan pepohonan yang ada, baik yang ada di jalan maupun di ruang publik atau ruang terbuka hijau berkolaborasi dengan pihak lainnya, salah satunya IPB University melalui 'KTP pohon'.
Selain itu, pengelolaan sampah yang dilengkapi dengan kebijakan-kebijakan, sarana prasarana pendukungnya dengan tujuan ekonomi sirkuler berkolaborasi dengan para komunitas.
Di sektor transportasi, Pemkot Bogor tengah fokus pada program konversi tiga angkot menjadi bus serta transformasi angkot dan terakhir pembangunan pedestrian menuju Kota Bogor sebagai walkable city.
Khusus generasi muda, Syarifah menegaskan pentingnya menjaga pemahaman yang lengkap tentang pentingnya menjaga alam dan lingkungan bagi para generasi muda agar anak cucu hingga generasi mendatang bisa menikmati bumi atau dunia yang lebih baik, tidak hanya melalui cerita.
"Semua program dan ikhtiar yang dilakukan tidak bisa dilaksanakan sendiri oleh pemerintah, tetapi perlu kolaborasi bersama pihak maupun komunitas terkait yang peduli untuk menjaga lingkungan dan alam," kata Sekda saat edukasi lingkungan 'Green Lifestyle Untuk Pengendalian Perubahan Iklim' bagi generasi muda di Taman Heulang, Sabtu (28/10/2023).
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3E Jawa), Abdul Muin dalam sambutan menjelaskan, pihaknya mengadakan kampanye untuk mendukung pengendalian perubahan iklim melalui Green Lifestyle bagi generasi muda melalui kegiatan edukasi lingkungan untuk merespon berbagai tantangan perubahan iklim.
Sebab, penerapan konsep green lifestyle menjadi semakin penting karena mengacu pada gaya hidup yang berfokus pada keberlanjutan, efisiensi sumber daya dan kesadaran lingkungan.
"Adopsi green lifestyle tidak hanya bertujuan memperbaiki kualitas hidup individu, akan tetapi juga memainkan peranan penting dalam mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat ulah manusia terhadap lingkungan," jelasnya.
Untuk diketahui, Green lifestyle merupakan salah satu langkah awal dalam pengendalian perubahan iklim, melalui adopsi kebiasaan-kebiasaan yang mengurangi jejak karbon dan aktivitas yang ramah lingkungan hidup.
Untuk itu diperlukan peningkatan pengarusutamaan green lifestyle untuk menciptakan kesadaran kolektif dan memastikan praktik-praktik berkelanjutan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat dan generasi muda.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda tentang pentingnya perilaku dan budaya ramah lingkungan untuk pengendalian perubahan iklim," ujar Kepala P3E Jawa ini.
Abdul Muin mengatakan, gerakan ini untuk memotivasi masyarakat, terutama generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam gerakan ramah lingkungan. Pasalnya, sejatinya pengendalian perubahan iklim bukan hanya tugas pemerintah pusat maupun daerah, tetapi juga membutuhkan kontribusi dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk generasi milenial. (***)