SUBANG - Penjabat (Pj) Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd bersama Pj Ketua TP PKK Kab. Subang Rosnelly Imran, S.KM melaksanakan kunjungan kerja ke Kecamatan Pamanukan. Senin (15/01/2024).
Sebelum melaksanakan kunjungan kerja ke Kantor Kecamatan, Pj Bupati Subang melaksanakan peninjauan lokasi terdampak luapan air sungai Cipunagara di Desa Rancahilir dan Desa Mulyasari.
Pada peninjauan tersebut, Pj Bupati Subang menyatakan bahwa aliran air tidak bisa dicegah, namun bisa dikelola. Selain dengan pembangunan tanggul, menurut Pj. Bupati Subang hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan melaksanakan normalisasi sungai.
Sesampainya di kantor kecamatan, Camat Pamanukan Drs. Vino Subriadi dalam sambutannya menyampaikan selayang pandang Kecamatan Pamanukan yang memiliki 8 Desa dengan Luas wilayah 2.485,735 Ha dan Jumlah penduduk 66.329 jiwa.
Dirinya juga menjelaskan terkait lokasi banjir yang sebelumnya ditinjau bersama Pj Bupati Subang, bahwa pada tahun 2021, sebelum Bendungan Sadawarna dibangun, limpasan air banjir bisa mencapai 7 meter dan sampai masuk ke wilayah pusat kecamatan Pamanukan.
Pj Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dirinya datang ke Kabupaten Subang adalah sepenuhnya ditugaskan untuk bekerja. "Saya ditugaskan untuk bekerja, jadi tidak ada embel embel politik."
Sama seperti di Kecamatan yang lainnya, Dr. Imran menjelaskan 5 tugas utama yang dirinya emban sebagai Pj Bupati, yakni Mengawal Pemilu agar berjalan aman lancar dan sukses, mengendalikan Inflasi, mengentaskan Stunting, Mengurangi Kemiskinan Ekstrem, serta mengawal perencanaan pembangunan daerah berjalan dengan maksimal dan tepat waktu.
Terkait pemilu, Dr. Imran menyatakan bahwa dirinya menginginkan pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan gembira, dan tidak terjadi permasalahan seperti munculnya polarisasi yang mengakibatkan pertikaian. "Saya berharap polarisasi tidak terjadi lagi di tahun 2024."
Menyinggung terkait pengendalian inflasi, Dr. Imran mengajak semua pihak untuk menggalakan gerakan tanam, terkhususnya tanaman cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Meskipun tidak memiliki lahan yang luas, dirinya memberikan solusi untuk dapat menggunakan polibag untuk dapat menjadi media tanam dan sedikitnya mampu mengendalikan inflasi. "Gerakan tanam tolong di gerakan lagi. Manfaatkan itu halaman rumah."
Dr. Imran pun menyampaikan terkait Pengentasan Stunting, dimana dirinya menyatakan bahwa Subang harusnya dapat terbebas dari Stunting, karena Subang memiliki berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk dapat diolah untuk meningkatkan gizi anak anak.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra, Sekdis PMD Subang, Ketua Pemekaran Kabupaten Subang Utara. (*)