TANJABTIM - Muhammad Safi’i, pengusaha tahu di Parit Culum 2, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengaku tempat usahanya disamping memproduksi tahu untuk dijual di pasar-pasar tradisional dan permintaan pedagang di pasar-pasar lainnya dalam wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan sekitarnya. (11/02/2024).
Juga usahanya tersebut, mampu menyediakan pesanan “ampas tahu” bagi kebutuhan para petani, peternak budidaya ikan seperti pakan ikan kolam air tawar, kebutuhan makanan bagi para peternak sapi, peternak kerbau dan kambing, serta menyediakan pakan bagi pengusaha ternak babi bila ada yang ingin memesan ampas tahunya.
“Usaha Tahu yang saya kelola saat ini pun, juga menyediakan kebutuhan bagi para Petani maupun bagi kebutuhan para Peternak, seperti Peternak Sapi, Peternak Kerbau dan Kambing, serta keperluan bagi pakan Ikan peternak budidaya kolam air tawar. Juga ampas tahu usaha saya ini pun, bisa untuk pesanan kebutuhan makanan ternak Babi bagi Peternak Babi yang memerlukannya,” ungkap pengusaha tahu berdarah asli Melayu asal daerah Parit Culum 2, Kecamatan Muara Sabak Barat saat ditemui beritaumum.com belum lama ini.
Menurut Bang Pi’i -panggilan akrab Muhammad Safi’i kerap disapa pelanggannya, ia menyebutkan untuk Usaha Tahu “AZAHRA SEJAHTERA ” yang dimilikinya ini, belum dibilang besar masih jenis UKM (Usaha Kecil Menengah) skala usaha rumahan saja karena masih terkendala minimnya modal untuk perkembangan usahanya ini.
Usaha tahunya hanya mampu menyediakan bagi kebutuhan dan pesanan pedagang-pedagang pasar tradisional di sekitar wilayah daerah Muara Sabak Barat, Muara Sabak Timur, Kuala Jambi dan sekitarnya. Pedagang pasar di daerah Kampung Laut, Teluk Majelis, wilayah sekitar Mendahara Ulu, Mendahara Ilir dan Simpang Kiri.
“Kalau yang dekat-dekat, sekitar lokasi tempat usaha tahu saya ini. Mereka, pelanggan lah, yang selalu datang mengambilnya sendiri kesini. Kalau tempatnya jauh, terpaksa kita sendiri yang harus mengantarkan pesanan tahu kesana. Bahkan kita juga pasarkan sampai ke pedagang pasar yang ada di daerah Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Barat,” sebut Bang Pi’i -yang mengaku Usaha Tahu “AZahra Sejahtera ” ini sudah dia rintis selama sebelas tahun sampai sekarang, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10 orang yang bekerja dengan dua shift.
Masing-masing yakni, shift pertama ada lima orang yang bekerja mulai pagi-sore. Kemudian ada pergantian lagi apabila sudah tiba waktu berikutnya saat malam hari maka untuk karyawan yang bekerja di shift kedua ini, mereka bekerja sampai malam. “Untuk produksi harian, usaha kita ini hanya mampu produksi 6-7 kwintal, atau sekitaran 600-700 kilogramnya setiap hari, yang dibantu oleh 10 orang karyawan,” ujarnya.
Lanjutnya ada keunggulan Usaha Tahu “AZAHRA SEJAHTERA” di wilayah Parit Culum 2, Kecamatan Muara Sabak Barat ini, yang sudah terkenal di kalangan pedagang pasar-pasar tradisonal umumnya bahwa produksi tahunya sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali agar mampu bertahan selama seminggu lebih.
“Alhamdulillah, (usaha) tahu saya ini, tidak menggunakan bahan Pengawet apa pun untuk menjualnya. Agar supaya tahunya bisa lebih tahan sampai seminggu. Tidak ada, itu. Tidak ada sama sekali. Justru semua bahan baku usaha tahu saya ini, semuanya menggunakan bahan baku Kacang Kedele dan Garam, dan sama sekali tidak menggunakan bahan Pengawet apa pun, dan untuk usaha tahu saya ini pun hanya bisa tahan sampai tiga hari saja (3x24 jam). Bila tidak terjual, maka saya harus buang, atau saya alihkan untuk usaha ampas tahu bagi kebutuhan pesanan pakan peternak dan keperluan petani yang memerlukan ampas tahu ini sebagai makanan pakan,” paparnya.
Untuk membuktikan bahwa Usaha Tahu “AZahra Sejahtera ” yang dia kelola di lokasi Kelurahan Parit Culum 2, Kecamatan Muara Sabak Barat tersebut, terangnya, setiap saat selalu dikontrol dan didatangi oleh petugas-petugas terkait, seperti pengawasan petugas dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebanyak dua orang petugas. Kemudian petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak 6 orang petugas, dan pengawasan petugas dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Jambi. (BAN/RC)