KOTA BOGOR - Hari pertama setelah menjalani bed rest atau istirahat total, Wali Kota Bogor, Bima Arya langsung melakukan aktivitas kembali yang diawali dengan melakukan koordinasi penanggulangan bencana di Kota Bogor.
Di Rabu (27/3/2024) siang, Bima Arya takziah ke keluarga korban longsor di Lebak Kantin, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
"Jadi saya pastikan dulu penanganan korban, kemudian diberikan santunan dari Pemkot. Kita upayakan (pemberian santunan) juga dari Kemensos agar korban jiwa juga mendapatkan santunan yang layak," katanya saat di lokasi.
Setelah melakukan takziah, Bima Arya didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kota Bogor, Hidayatulloh, Camat Teofilo Patricio Freitas, Lurah Sempur, Andri Junizar meninjau lokasi bencana longsor.
Bima Arya memastikan seluruh korban dan rumah yang berada disekitar lokasi bahaya rawan longsor semua dipastikan ke tempat hunian sementara yang lebih aman.
Kepada Bima Arya warga sekitar menyampaikan bahwa saat kejadian ada aliran air besar yang masuk ke dalam rumah warga sebelum terjadi longsor.
"Sambil lokasi bencana ini kita pelajari. Artinya kalau memang berbahaya apalagi tidak memiliki alas hak, maka akan dilakukan relokasi gitu ya. Tapi tentu semua dikomunikasikan dengan warga. Dan saya minta juga sekarang semua aparat siaga karena cuaca masih ekstrem dan saya juga akan komunikasi dengan RS Salak untuk memastikan bahwa saluran air buangan ini tidak menjadi penyebab dari longsor," katanya.
Pendalaman dan pemetaan di lokasi bencana tersebut selanjutnya merupakan masukan dan usul dari warga, karena warga melaporkan ada air yang volumenya lebih dari yang biasa.
Kalak BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh mengatakan, warga yang terdampak bencana longsor sudah di relokasi dengan dikontrakan sementara sambil dilakukan evaluasi titik bencana.
Sejak adanya peringatan dini cuaca ekstrem BPBD sudah melakukan kesiapsiagaan serta sosialisasi dan edukasi kepada warga untuk mengenali potensi bencana, evakuasi diri dan sebagainya.
"Sampai saat ini pasti yang jelas kesiapsiagaan yang terpenting adalah sosialisasi dan edukasi ketika ada peringatan dini. Dan ini tidak hanya dilakukan oleh BPBD, tapi juga unsur wilayah melalui berbagai kanal media sosial dan WAG serta turun langsung ke warga," katanya.
Selain itu pihaknya juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan wilayah camat, lurah untuk aktivasi pengurus wilayah RT/RW kelurahan tangguh bencana serta unsur lainnya sebagai upaya terbaik dari kesiapsiagaan bencana untuk menghindari serta meminimalisir dampak bencana. (***)