PENDIDIKAN

Pencanangan Gertak PSN di Darul Ma’wa, Dedie Rachim Ajak Perangi Jentik Nyamuk

Heri Suprayogi
01 April 2024, 15.57 WIB Last Updated 2024-04-01T08:57:53Z
masukkan script iklan disini

 


KOTA BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) membuka pencanangan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) di MI dan MTS Darul Ma'wa, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Senin (1/4/2024). 


Kegiatan diawali dengan penyampaian laporan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bogor, Siti Robiah Mubarokah. Tercatat, kasus DBD Kota Bogor cukup tinggi. Hingga saat ini ada 1.435 kasus dalam tiga bulan terakhir, Januari - Maret 2024. 


Gertak PSN di MI dan MTS Darul Ma'wa menjadi satu dari kegiatan serupa yang melibatkan pimpinan Forkopimda di seluruh sekolah di Kota Bogor. Kelurahan Katulampa menjadi salah satu kelurahan dengan kasus DBD tertinggi. 


Sebelum menyampaikan arahan, Dedie Rachim bersama perwakilan perangkat daerah menyaksikan ikrar Duta Jumantik para siswa Darul Ma’wa yang dirangkai dengan penyematan pin serta selempang Duta Jumantik.


“Untuk para siswa jangan hanya tahu saranghaeyo tapi juga harus tahu sarang nyamuk yang harus kita berantas secara bersama-sama. Ini harus menjadi peran kita semua mengingat jumlah korbannya yang cukup tinggi di Kota Bogor dalam waktu tiga bulan. Mari kita perangi jentik nyamuk dan mari kita lakukan peninjauan langsung,” kata Dedie Rachim. 


Jumlah kasus DBD Kota Bogor yang hampir sama dengan jumlah kasus dalam satu tahun pada tahun 2023 yang banyak menjangkiti anak-anak usia 5-14 tahun dan menyebabkan 9 kematian, ditegaskan Dedie perlu diwaspadai dan antisipasi.


Gertak PSN kali ini yang dilakukan di lingkungan sekolah, pesantren, madrasah atau institusi pendidikan diharapkan kasus DBD dapat dikendalikan dengan mengendalikan faktor penularnya, yaitu nyamuk Aedes aegypti atau nyamuk aedes albopictus yang betina dan bertelur di genangan air bersih. 


Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi para siswa dan seluruh warga satuan pendidikan agar tahun dan paham bahaya hingga penanganannya disamping meningkatkan kesadaran masyarakat, utamanya di lingkungan sekolah supaya melakukan upaya pencegahan terhadap DBD sehingga kasus DBD di Kota Bogor dapat diturunkan. 


Kepada para peserta didik dan masyarakat Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bogor, Siti Robiah Mubarokah meminta agar rajin membersihkan tempat-tempat air yang tergenang, seperti dispenser maupun tempat yang memunginkan air bersih tergenang. Minimal seminggu sekali mengingat perkembangan telur berkembang menjadi jentik hingga menjadi nyamuk dewasa memerlukan waktu 9 - 10 hari. 


“Agar kita bisa mencegah jangan sampai telur-telur atau jentik nyamuk berkembang menjadi nyamuk dewasa yang akan menggigit, maka kita harus lebih dulu memberantas jentik-jentiknya secara rutin seminggu sekali melalui 3 M, menutup tempat penampungan air, menguras dan membersihkannya serta mendaur ulang barang-barang bekas plus cara-cara lainnya,” kata Siti Robiah Mubarokah. 


Selain perwakilan Dinkes dan Disdik, Camat Bogor Timur dan Lurah Katulampa turut hadir secara langsung mendampingi Wakil Wali Kota Bogor. (***)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+