SUBANG - Pj. Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si.,MA.Cd, menyambut kunjungan kerja Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, di Desa Sumurbarang, Kecamatan Cibogo. Pada Kamis (4/4/2024).
Dalam sambutannya, Dr. Imran menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran Mentan dan jajaran, Pj. Gub Jabar, Kasdam III Gunungdjati, Sekretaris Umum Basarnas, dan stakeholder terkait, kemudian dirinya pun memaparkan potensi Subang, termasuk perikanan, pertanian, dan holtikultura. "Ini rejeki buat kami didatangi, Subang ini komplit, punya pantai dan dataran, perbukitan dan pegunungan. Di utara ada potensi perikanan laut dan perikanan daratdarat, dan lahan pertanian, di bagian tengah ada pembibitan terbesar di Jawa Barat untuk ikan nila dan ikan emas. Sedangkan di daerah Selatan ada holtikultura, ada potensi ekonomi agar pendapatan masyarakat akan meningkat.” Papar Dr. Imran.
Namun demikian, Dr. Imran juga mengakui beberapa kendala seperti irigasi yang perlu ditingkatkan agar hasil panen dapat meningkat. Dr. Imran berharap agar pengelolaan pertanian dapat terintegrasi dengan baik, termasuk pengelolaan hasil pangan.
Dr. Imran juga menyoroti dilematika kenaikan harga beras di Subang, di mana Subang adalah peringkat 3 Nasional dan di Provinsi Jawa Barat sebagai daerah penghasil beras, Dr. Imran pun mengusulkan kolaborasi dengan BUMD serta pembentukan konsorsium beras untuk mengelola hasil panen secara efisien.
Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyambut paparan Dr. Imran dengan optimisme mempertahankan Provinsi Jawa Barat sebagai peringkat 1 penghasil beras skala nasional, dan berjanji untuk menugaskan BUMD Subang dalam mengelola hasil panen padi.
Selain itu, dalam acara tersebut, diserahkan bantuan berupa 25 unit irigasi per pompa senilai Rp. 3 Miliar dan bantuan dari Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI untuk Kabupaten Subang tahun 2024 berupa benih padi, jagung, dan combine harvester dengan total bantuan senilai Rp. 5,57 Miliar.
Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, menyatakan bantuan kali ini terlalu sedikit, karena itu, dirinya menegaskan akan menambah bantuan untuk provinsi Jawa Barat. "Pak Pj Gub dan Pak Bupati, sebut saja bisa pasang berapa pompa di Jawa Barat, saya akan berikan" kata Menteri Pertanian.
Mentan menyatakan dirinya bekerja hanya berfokus pada pemecahan permasalahan pertanian. Dirinya mengungkapkan 5 permasalahan krusial pertanian. "Saya tidak butuh pencitraan, di Subang ini sangat menyenangkan. Kita melihat langsung kondisi di sawah. Kita mau mengurus soal makanan." Ungkap Mentan.
Selanjutnya, Mentan menyatakan Ada 6 masalah utama dalam pertanian, yang pertama pertama, kekurangan supply pupuk. "Pupuk kurang 50%, bagaimana mau panen?." Kedua, petani kesulitan mendapatkan pupuk. ketiga, kurangnya Alat Mesin Pertanian (Alsintan), keempat produktivitas bibit rendah, ke lima, belum meratanya pompa air, dan yang terakhir, faktor cuaca Badai El Nino yang dahsyat. "Ini yang kami dapatkan di lapangan setelah cek ke 15 provinsi, kami mendata permasalahan yang ada." Tegas Mentan.
Menteri Pertanian pun mengungkapkan dirinya meminta kepada Presiden RI agar bantuan pupuk ditambah menjadi 2 kali lipat. Dirinya paham betul para petani mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk. "Allah tahu hati saya terhadap petani. Saya sudah dapat itu ‘surat sakti’, bantuan untuk petani naik jadi 28 triliun Rupiah." Ungkap Mentan.
Menutup arahannya, Mentan berpesan kepada Pj. Gubernur, Pj. Bupati, dan seluruh pihak terkait agar memanfaatkan sebaik mungkin bantuan yang diberikan. "Petani adalah pahlawan pangan. Kalau tidak ada petani, negara tidak ada. Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin." Tutup Menteri Pertanian.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut WaAster Kasad, Brigjen TNI. Heri Susanto, Kasdam III / Siliwangi, Wakapolda Jawa Barat, Anggota Komisi IV DPR RI, H. Sutrisno, Anggota Komite II DPD RI, Eni Sumarni, Satgas Pangan, Sekretaris Utama BNPB, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, dan jajaran Kementan RI, Kadis Pertanian Provinsi Jabar, Kepala BBWS Citarum, Direktur SDM Pupuk Indonesia Holding Company, Para Babinsa & Bhabinkamtibmas, Para Petani, Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian. (***)