PENDIDIKAN

Pimpin Briefing Staff, Pj Wali Kota Ingatkan Jangan Remehkan Masalah Kecil

Heri Suprayogi
11 Juli 2024, Juli 11, 2024 WIB Last Updated 2024-07-11T11:50:30Z
masukkan script iklan disini

 


KOTA BOGOR - Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari memimpin Briefing Staff di lingkungan kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Pelaksanaannya, berlangsung di Situ Gede, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kamis (11/7/2024). 


Kegiatan ini diawali dengan penyampaian laporan pimpinan para perangkat daerah. Hery berharap ada tindak lanjut serta progres dari arahan yang disampaikan pada briefing staff sebelumnya.


Menanggapi laporan yang disampaikan, Hery turut mengapresiasi atas kerja keras jajarannya, kendati demikian dirinya tetap mengingatkan adanya pekerjaan rumah. 


"Evaluasi kinerja yang dilakukan bertujuan untuk mendorong Pemkot Bogor dalam menangani masalah-masalah yang tercermin pada indikator-indikator yang telah dipaparkan, hal ini penting untuk masa depan birokrasi dan demokrasi," ucap Hery. 


Selanjutnya, Hery menegaskan kepada jajarannya untuk tidak meremehkan masalah kecil yang bisa muncul, karena berpotensi menjadi besar. Dalam menghadapinya, jangan hanya fokus pada hasil akhir untuk sekedar menggugurkan kewajiban, tetapi fokuslah pada solusi yang benar-benar dapat menyelesaikan masalah sejak awal.


“Masalah kecil yang ada di wilayah terus dikomunikasikan, dikoordinasikan dan dilaporkan. Alhamdulillah, kalau bisa diselesaikan di tingkat Kelurahan, kalau tidak maka dibahas di tingkat Kecamatan atau terus di tingkat perangkat daerah terkait dan seterusnya,” ungkap Hery.


Kemudian, langkah-langkah yang diambil dalam menghadapi ketakutan dan persoalan harus disesuaikan. Ketakutan yang muncul menurut Hery bisa dikompromikan dan kesulitan yang ada harus diterima karena itu bagian dari tugas. 


"Dengan berdamai dan menerima semua ketakutan dan kesulitan, maka bisa menjadi jalan untuk menang dan tenang, serta menambah keyakinan munculnya solusi," ucap Hery. 


Bicara kepemimpinan, Hery menilai 20 persen pemimpin itu tentang attitude, mental dan leadership, sedangkan 80 persennya adalah skill kompetensi. Mental yang dimaksud bisa berupa memberikan semangat, solusi, memotivasi dan sesekali turun ke lapangan.


“Itu intinya. Mudah-mudahan ke depan, siapapun nanti pemimpinnya mengedepankan komunikasi dan membangun narasi yang baik. Sensitivitas, tetap membuka mata dan telinga di lapangan. Hasil yang kita dapat hari ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan pada bulan-bulan dan tahun sebelumnya,” kata Hery. (***)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+