KOTA BOGOR - Kota Bogor dipilih oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam gelaran Puncak Pekan ASI Sedunia atau World Breastfeeding Week (WBW) di Lapangan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Minggu
(25/8/2024).
Tema yang diusung adalah 'Pekan Menyusui Sedunia, Menutup Jarak, Ruang dan
Waktu Melalui Telekonseling Menyusui’. Tema ini sejalan dengan tema di dunia yaitu 'Closing The Gap : Breastfeeding Support For All'.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Kota Bogor sebagai puncak kegiatan Pekan ASI Sedunia.
Selain memiliki cuaca yang sejuk dan kondisi udara yang nyaman, tingginya aktivitas masyarakat yang berolahraga juga menjadi hal yang tepat untuk menyelenggarakan kegiatan dalam rangka Hari ASI
Sedunia.
Hery menyampaikan bahwa peringatan pekan menyusui ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kita akan manfaat pemberian ASI yang cukup bagi setiap anak, apapun kondisinya.
"Termasuk bagaimana
kita menyebarkan informasi kepada keluarga, kepada masyarakat, komunitas, petugas kesehatan dalam rangka peningkatan dukungan
pemberian ASI eksklusif," ucap Hery.
Hery menambahkan, untuk mendukung pemberian ASI eksklusif, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah memiliki regulasi melalui Peraturan Daerah (Perda) Kota
Bogor Nomor 3 tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak, kemudian Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 26 tahun 2017 tentang
pemberian ASI Eksklusif dan Perwali Nomor 48 tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.
"Dengan adanya Perda dan Perwali, pemberian ASI eksklusif di Kota
Bogor, Alhamdulillah meningkat dari 9.942 bayi atau 60,56 persen di tahun 2022 menjadi 10.081 bayi atau peningkatan 2 persen menjadi 62,44 persen," kata Hery.
Dalam mendukung regulasi tersebut, Kota Bogor sudah memiliki kelompok pendukung dalam pemberian ASI eksklusif di 68 kelurahan se-Kota Bogor, tersedia ruang menyusui di seluruh rumah sakit, puskesmas, instansi pemerintah, perkantoran hingga di fasilitas umum
seperti pasar tradisional.
Di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi mengatakan dipilihnya puncak kegiatan Pekan ASI sedunia dan peluncuran Telekonseling di Kota Bogor ini dikarenakan Kota Bogor merupakan kota yang sangat mendukung pemberian ASI eksklusif.
"Kemudian Pemda Kota Bogor juga mendukung kebijakan ruang menyusui di fasilitas umum. Tadi disebutkan oleh Pak Wali Kota bahwa di pasar tradisional juga ada. Masyarakatnya juga aktif berolahraga, maka itulah dipilih Kota Bogor," ujarnya.
Di tingkat pusat, lanjut Maria Endang, Indonesia memiliki dua
undang-undang dalam mendukung pemberian ASI eksklusif diantaranya
Undang-undang Kesehatan Nomor 17, Undang-undang Kesejahteraan Ibu
dan Anak Nomor 4 Tahun 2024, ada juga Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
2024.
"Inovasinya adalah kita luncurkan Telekonseling ini untuk terus meningkatkan cakupan ibu menyusui eksklusif menjadi lebih dari 70
persen agar ibu menyusui anaknya selama 6 bulan pertama hanya
dengan ASI eksklusif saja," ujarnya.
Endang menambahkan, Indonesia memiliki 3800 konselor dari sekitar 4,8
juta kelahiran di setiap tahunnya di Indonesia yang harus mendapatkan konseling.
Ia berharap tenaga konselor terus bertambah dan tingkat ibu menyusui ASI eksklusif terus meningkat.
Turut hadir, Pj Ketua PKK Kota Bogor Windhy Wuryaning Tyas, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Camat Bogor Tengah, Teofilo Patrocinio Freitas serta hadir juga para komunitas organisasi profesi dan sebagainya. (***)