PENDIDIKAN

BNPB Apresiasi Langkah Mitigasi Pemkot Bogor Hadapi Megathrust

Heri Suprayogi
02 Oktober 2024, Oktober 02, 2024 WIB Last Updated 2024-10-02T07:34:53Z
masukkan script iklan disini

 


KOTA BOGOR - Informasi megathrust yang belakangan menjadi viral sejak dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi peringatan yang sangat penting untuk masyarakat Indonesia.


Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor bersama forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) menggelar sosialisasi megathrust dan upaya mitigasinya di Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Selasa (1/10/2024). 


Kegiatan ini diikuti oleh 149 peserta, terdiri dari para perangkat daerah dan aparatur wilayah serta pihak terkait lain di Kota Bogor.


Membuka kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemkot Bogor bertindak cepat dengan mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor : 100.3.4/4174-BPBD Tentang

Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi tertanggal 26 Agustus 2024.


Mitigasi dan antisipasi, ditegaskan oleh Syarifah, tetap harus disosialisasikan karena setiap kejadian atau musibah dapat menimpa siapapun, kapanpun, dan di manapun. Diharapkan ini menjadi kewaspadaan masyarakat dan wilayah Kota Bogor, terbangun awareness atau kesadaran, serta mitigasi dari setiap individu bisa dipahami.


“Alhamdulillah, Kota Bogor menjadi kota yang sangat responsif sehingga pada 26 Agustus 2024 Pemkot Bogor mengeluarkan surat edaran bagi semua pihak di Kota Bogor, setelah sebelumnya menerima informasi terkait megathrust atau tumbukan lempeng di laut,” ujar Syarifah.


Surat edaran terkait ancaman megathrust yang dikeluarkan Kota Bogor mendapat apresiasi dari Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso Suryotomo. Dirinya menilai hal tersebut penting sebagai bagian dari ikhtiar yang harus dilakukan.


Selain itu, sosialisasi yang dilakukan dapat disampaikan dan diteruskan kepada seluruh masyarakat, disertai langkah-langkah penunjang lainnya agar masyarakat siap menghadapi ancaman, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.


“Langkah sosialisasi, mitigasi, hingga penanganan tentunya tidak hanya oleh BPBD terkait, tetapi seluruh pihak melalui sinergitas,” kata Pangarso.


Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, menambahkan bahwa sosialisasi, edukasi, transfer informasi, hingga literasi kebencanaan terus disampaikan kepada masyarakat, aparatur wilayah, maupun sekolah-sekolah di Kota Bogor.


Tidak hanya terkait megathrust, tetapi juga bencana-bencana lain yang kerap terjadi di Kota Bogor.


Sementara itu, Ketua Forum PRB Kota Bogor, Aldilah Rahman berharap ada tindak lanjut melalui kolaborasi dengan sosialisasi dan simulasi secara periodik ke sekolah-sekolah maupun wilayah secara langsung. Hal ini dilakukan dengan bekerja sama dengan organisasi atau pihak yang tergabung dalam PRB Kota Bogor dalam melaksanakan langkah pra-bencana yang menjadi fokus utama PRB Kota Bogor.


“Koordinasi dan sinergi semua pihak dibutuhkan dalam melaksanakan sosialisasi-sosialisasi tentang kebencanaan kepada masyarakat Kota Bogor,” ucapnya. (***)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+