PENDIDIKAN

GM Pro Ajak Guru Swasta Seluruh Indonesia Tuntut Hak Ikut Seleksi PPPK

Heri Suprayogi
22 Oktober 2024, Oktober 22, 2024 WIB Last Updated 2024-10-22T02:47:11Z
masukkan script iklan disini


BOGOR - bertempat di Kantor DPP, Ketua Umum GM Pro - Anto Putrawan, S.Pd menyampaikan bahwa dalam beberapa minggu ini GM Pro aktif mengajak seluruh guru swasta di seluruh Indonesia untuk merapatkan barisan dalam keanggotaan GM Pro guna membangun kekuatan untuk menuntut Hak guru swasta dalam program PPPK guru. (14/10/2024).


Setidaknya 3000 orang guru sudah bergabung dalam keanggotaan GM Pro hingga berita ini diterbitkan dari seluruh wilayah NKRI. Jumlah ini masih terus berkembang. Dalam hal publikasi himbauan dan ajakannya, GM Pro melakukan publikasi melalui media sosial organisasi, pengurus dan media sosial para guru yang sudah bergabung. 


Adapun rencana yang ditawarkan oleh GM Pro kepada seluruh guru swasta adalah mengadakan audiensi jika perlu diikuti aksi yang akan dilakukan serentak di seluruh daerah di Indonesia dengan masing-masing daerah akan dipimpin oleh satu orang Koordinator atau Pengurus GM Pro. Rencana ini juga direncanakan akan dilaksanakan setidaknya serentak di 50-100 Kabupaten, Kota atau Provinsi. Gerakan ini selain dilaksanakan serentak juga akan dipayungi oleh 1 bendera yakni bendera organisasi GM Pro serta 1 tujuan yakni Guru swasta berhak untuk ikut seleksi PPPK tanpa pandang bulu.

 

Saat ditanya oleh media, Abah Anto (sapaan) sejauh mana rencana ini sudah berjalan ? Abah Anto menyampaikan bahwa selain jumlah anggota yang sudah bergabung mencapai 3000 guru dan terus bertambah, pengurus dan koordinator daerah yang sudah bergabung sudah mencapai 28 daerah. GM Pro juga masih mengajak dan menghimbau agar ada salah satu dari guru swasta dari masing-masing daerah untuk mengajukan diri sebagai koordinator atau pengurus. 28 orang pengurus dan koordinator yang sudah ada, sudah melakukan rapat koordinasi awal pada tanggal 11 Oktober 2024 yang lalu.


“Rencana ini adalah rencana nasional yang belum pernah terjadi selama ini pak, kami munculkan kepada para guru swasta karna kami merasa para guru swasta mendapatkan ketidakadilan atas program PPPK yang dimunculkan Pemerintah. Bapak bisa cek dilaman pendafatran PPPK guru, disana tertulis bahwa guru swasta dianggap tidak memenuhi syarat sebagai peserta seleksi PPPK” ujar Abah Anto. 

Sebagai bahan berpikir saja lanjut Abah Anto bahwa kita seharusnya menjawab pertanyaan negara ini butuh guru untuk apa ? tentu saja untuk mencerdaskan generasi bangsa. Lantas guru yang bagaimana yang dibutuhkan ? tentu saja guru yang professional atau bahkan guru yang loyal atas profesinya. Selanjutnya, bagaimana cara tepat yang sebaiknya dilakukan oleh negara dalam rangka menjaring guru professional atau guru loyal ? jawaban seharusnya adalah negara melakukan tes setara dan ketat bagi seluruh calon guru atau guru yang sudah ada di Indonesia. Dengan begitu setidaknya para guru yang lulus bisa merupakan guru yang memiliki kualitas sebagai guru dan guru yang tidak lulus akan dengan sendirinya sadar diri atas kemampuannya. 


Nasib guru swasta pada saat ini yang dianggap tidak memenuhi syarat merupakan bentuk ketidakadilan pemerintah kepada guru swasta. Para guru swasta seolah dianggap tidak kompeten untuk ikut seleksi sebagai guru yang akan mencerdaskan anak bangsa. Tentu saja hal ini sangat menyakitkan bagi para guru swasta di seluruh Indonesia. 


Diakhir pertemuan, Abah Anto menyampaikan himbauan kepada seluruh guru swasta Indonesia agar segera merapatkan barisan dan bergerak Bersama. Beliau juga meyakini bahwa guru swasta pasti bisa melupakan perbedaan pribadi dan atau kelompok untuk Bersatu agar memiliki kekuatan untuk menuntut haknya sebagai peserta seleksi PPPK guru. (Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+