KOTA BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui kegiatan Kick Off Bantuan untuk Baduta Stunting di Auditorium Bima Arya, Perpustakaan Kota Bogor, Kamis (28/11/2024).
Komitmen ini difokuskan pada pemberian bantuan gizi untuk bayi di bawah dua tahun (baduta) di tiga kecamatan, yakni Bogor Barat, Bogor Utara, dan Bogor Selatan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk kolaborasi berbagai pihak untuk mencegah dan menurunkan angka stunting, khususnya di kelompok keluarga berisiko tinggi.
“Hari ini kita memulai kolaborasi dengan berbagai elemen pentahelix dalam penanganan stunting yang fokusnya adalah memberikan asupan gizi berupa 1-kilogram telur per anak, setiap minggu, selama enam bulan,” ujar Syarifah.
Ia menekankan, intervensi pada usia dini sangat penting karena dua tahun pertama kehidupan adalah golden period bagi perkembangan otak anak. Oleh karenanya, program ini menjadi langkah antisipatif untuk mencegah baduta yang masuk ke dalam kategori wasting dan underweight agar tidak berkembang menjadi stunting.
“Target kita adalah mencegah anak usia di bawah dua tahun yang berisiko stunting agar tidak melampaui masa golden period pertumbuhan otak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Syarifah menyampaikan bahwa program ini akan dievaluasi secara berkala, dengan penimbangan berat badan pada bulan Desember mendatang. Evaluasi ini akan menjadi indikator keberhasilan program sekaligus acuan untuk menentukan langkah berikutnya.
“Kita sudah menurunkan angka stunting dari 18,7 persen menjadi 18,2 persen dalam dua tahun terakhir, melalui program bantuan ini diharapkan dapat menekan angka tersebut lebih jauh,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kepercayaan dari para mitra yang telah berkontribusi agar kolaborasi seperti ini dapat terus diperluas dengan melibatkan banyak pihak. Melalui pendekatan berbasis data by name by address, target zero new stunting di Kota Bogor diharapkan dapat tercapai dalam waktu dekat.
Di lokasi yang sama, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor, Agnes Andriani Kartika Sari, menyampaikan laporannya bahwa di Kecamatan Bogor Barat terdapat 64 baduta yang menjadi sasaran program ini.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 baduta dibantu oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Bogor, 14 baduta oleh Darul Taufiq (DT) Peduli, 10 baduta oleh Hotel Royal Djuanda, dan 10 baduta lainnya oleh Hotel Salak.
Sementara itu, di Kecamatan Bogor Utara terdapat 17 baduta yang kini menjadi anak asuh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Bunyan, dan di Kecamatan Bogor Selatan terdapat 11 baduta yang dibantu oleh Rumah Zakat.
Agnes juga mengungkapkan bahwa bantuan serupa telah diterima oleh Kecamatan Bogor Tengah yang dibantu oleh Swiss Bell-in Hotel, sedangkan di Kecamatan Tanah Sereal oleh PT Telkom.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Bogor dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, terutama di kalangan keluarga berisiko stunting. (***)