PENDIDIKAN

Pj Wali Kota Pimpin Rapim Terakhir di Penghujung 2024

Heri Suprayogi
01 Januari 2025, 11.30 WIB Last Updated 2025-01-01T04:30:14Z
masukkan script iklan disini

 


KOTA BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) terakhir di penghujung 2024 di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa (31/12/2024).  


Rapim tersebut dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, didampingi oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi.  


Banyak hal yang dibahas, di antaranya perkembangan realisasi anggaran dan kegiatan tahun 2024, rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025, serta program lain seperti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Rencana kerja tahun 2025 menjadi salah satu topik utama yang dilaporkan.  


Kepada seluruh jajaran Pemkot Bogor, Hery mengingatkan pentingnya memahami data dan informasi terkait indikator makro secara mendalam. Ia meminta agar data tersebut dicermati, dipelajari, dan dihafalkan.  


"Secara umum, berdasarkan hasil dari fiskal, kinerja, realisasi, dan program, kita berada di jalur yang benar. Bapak-Ibu telah menunjukkan kinerja luar biasa. Saya hanya berusaha meneruskan, mempertahankan, memonitor, dan seterusnya dari yang telah dilakukan kepala daerah sebelumnya," kata Hery.  


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor, Rudy Mashudi, memaparkan beberapa capaian kinerja Pemkot Bogor berdasarkan indikator makro dan program-program strategis yang telah dijalankan selama tahun 2024.  


Salah satunya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor naik menjadi 79,03, berada di atas IPM Provinsi Jawa Barat dan IPM nasional. Beberapa faktor yang memengaruhinya adalah angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah (RLS), harapan lama sekolah (HLS), dan pengeluaran per kapita.  


Persentase penduduk miskin di Kota Bogor juga mengalami penurunan, dari 6,67 persen menjadi 6,53 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata Jawa Barat maupun nasional. Selain itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun dari 9,39 persen menjadi 8,13 persen.  


Rudy juga menyampaikan bahwa inflasi Kota Bogor masih terkendali. Pada November 2024, tingkat inflasi tercatat sebesar 1,49 persen, sementara data Desember 2024 masih menunggu rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor.  


Laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2024 mencapai 5,58 persen, meningkat dibandingkan 2023 yang sebesar 5,1 persen. Faktor yang memengaruhinya meliputi tingkat konsumsi masyarakat, investasi, belanja pemerintah, serta dana ekspor-impor.  


Tingkat kemandirian fiskal Kota Bogor pada tahun 2024, berdasarkan data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Jawa Barat, mencapai 47,24 persen, yang merupakan angka sangat baik. Kota Bogor menempati posisi kedua di Jawa Barat dalam kategori ini. Berdasarkan rilis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2024, fiskal Kota Bogor masuk kategori sedang, dengan pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup baik.  


Dalam pelaksanaan Pilkada, Kota Bogor berhasil menciptakan suasana aman, damai, dan guyub. Tingkat partisipasi masyarakat mencapai 64,36 persen, dan tidak ada gugatan atas hasil Pilkada Kota Bogor tahun 2024.  


Paparan ditutup dengan capaian penghargaan yang diraih Kota Bogor sepanjang tahun 2024, sebanyak 30 penghargaan di tingkat provinsi, nasional, maupun regional. Rapat diakhiri dengan pembahasan program strategis untuk tahun 2025. (***)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Politik

+